Gerabah Balongan

Gerabah Balongan
Nama: Fadhilatul Ainur Rohmah
No. Absen: (10) 
Kelas: XI IPS 3

        Rabu 5 Oktober 2022 kami seluruh siswa-siswi kelas 11 IPS SMAN 1 Pamotan, melakukan kegiatan leaning tour ke desa Bangunmulyo kecamatan Kragan kabupaten Rembang.

(baris kumpul di lapangan untuk mendapatkan pengarahan sebelum pemberangkatan menuju lokasi penelitian)

         Sebelum berangkat kami baris berkumpul dilapangan untuk mendengarkan perangarahan dari Bapak Ibu guru pendamping kami ke Balongan. Kami berangkat sekitar jam 07.30 WIB. Kami berangkat menggunakan bus, karena setiap kelas menyewa 2 bus. Dan kami sampai ke pantai balongan 08.00 WIB. Ternyata kami salah tempat seharusnya menuju ke kantor desa Balong Mulyo terlebih dahulu untuk melakukan kegiatan wawancara. Lalu kami naik bus kembali untuk menuju ke kantor desa. Jarak pantai dan kantor desa sangat dekat.

(putar balik menuju ke kantor desa)

            Dan sampailah kami di kantor desa Balong Mulyo. Disana kita langsung disambut oleh bapak kepala desa dan langsung diarahkan menuju rumah" pembuat gerabah Balongan untuk melakukan kegiatan wawancara . Desa Bangunmulyo kecamatan Kragan adalah pusat pembuatan gerabah yang berada di wilayah Rembang pesisir pantai utara Jawa Tengah sekitar 2 kilometer kearah timur desa Plawangan. Desa ini berpendudukan sekitar 264 kepala keluarga dengan mata pencaharian utama yaitu membuat gerabah.

ASAL USUL KELOMPOK SOSIAL PENGRAJIN GERABAH BALONGAN

           Asal usul Kelompok Sosial Perajin Gerabah Balongan yaitu Sejak tahun 89 mungkin eranya sudah agak lebih maju ada namanya rintisan pembuatan gerabah yang semula ada di huat semacam studi banding. Tapi alih alih karena memang kesiapan dari warga masyarakat sendiri terkait dengan mungkin sdm bagaimana gerabah ini bisa maju sehingga walaupun ada di ambilkan dari tenaga dari jepara malah itu datang kesana supaya tau cara membuat gerabah disana setelah itu karena tidak ada yang mengkoordinir lagi sehingga baru akhir akhir ini ada desa wisata destinasi desa wisata terus ada wisata baru bermunculan semacam itu terbukti dengan adanya paguyuban perajin gerabah namanya kundi . Kundi itu adalah istilah jaman dulu pembuat gerabah. Jumlah anggota dibandingkan tahun 80-90 an sangat berkurang sekali karena ada sesuatu hal termasuk belum tereksplor terlalu jauh sehingga terkait dengan pemasaran harga dan sebagainya kalah betul bersaing dengan produk produk plastik atau sebagainya. Oleh karena itu warga desa Balungmulyo ingin mengangkat harga jual dari gerabah sendiri bisa seperti halnya yang ada di luar Kabupaten Rembang karena sampai dengan hari ini kalau kita melihat KK yang ada di desa Balungmulyoada sekitar 500-an KK tapi sekarang yang membuat gerabah sendiri tinggal 10-15% saja, itu saja sudah di kelompok kan yang lainnya sebagai petani , buruh tani , supir , jasa dan sebagainya .

 (wawancara dengan Bu Watiah/pengrajin gerabah)

              Bu Watiah salah satu orang yang masih bertahan membuat gerabah Balongan. Beliau lahir pada tahun 1972 dan mempunyai 2 anak. Pengetahuan gerabah diwariskan secara turun-temurun dengan teknik sederhana. Namun kini, jenis mata pencaharian ini semakin surut. Pengrajin gerabah yang berhasil bertahan hanya 55KK dari 525KK.

ALAT DAN BAHAN MEMBUAT GERABAH 
(Alat dan bahan membuat gerabah)


~ medok
~ dalim
~ sangklir
~ batu
~ kerik
~ batu puru ( berwarna merah)
~ abu dapur
~ tanah liat pilihan ( diambil dari sawah bu lurah )
         Bagi pengrajin yang tak sempat mengambil tanah liat, mereka dapat memesan jasa pengambilan dan pengantaran sampai depan rumah dengan harga sebesar Rp.100.000, 00 setiap satu rit tossa.
~ pasir sungai
~ merbot ( alat pemutar membuat gerabah )

CARA MEMBUAT GERABAH

(proses pembuatan gerabah)


1. Ambil tanah liat pilihan yang diambil dari sawah
2. kemudian tanah liat tersebut dinjak"/diulet  serta dicampur dengan pasir sungai
3. Proses pembuatan
4. Proses penjemuran
5. Proses pembakaran ( ditata rapi kemudian dibakar )
       Pada proses pembakaran menggunakan sekam/dedek padi kemudian ditutup dengan jerami serta diberi abu kemudian dibakar.

JENIS GERABAH YANG DIHASILKAN

(Jenis" gerabah)

        Garingan, padasan, wajan, enton, tempayan (genuk), cawan, periuk, kendi, kekep, nanangan, dan aneka bentuk pindangan ikan dan perkakas dapur dari tanah liat yang relatif tebal masih diproduksi pengrajin Balongan. 

  HARGA GERABAH

         Para pengrajin gerabah bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp.100.000 perhari atau bisa sampai Rp.200.000 sesuai dengan banyaknya gerabah yang dibuat. Harga gerabah yang dijual sekitar Rp. 5.000 –10.000 per biji (tergantung ukuran).
          

(kenang" untuk pengrajin gerabah)
          Setelah mewawancarai pengrajin gerabah, kami menuju ke pantai Balongan dan berkumpul di aula untuk mengikuti kegiatan sarasehan.

(menuju pantai Balongan)

(menuju aula)

(kegiatan sarasehan)

      Pada kegiatan sarasehan, kita diberi kesempatan untuk bertanya mengenai gerabah dan ada apa saja di desa Balungmulyo.

HAMBATAN YANG DIALAMI OLEH PENGRAJIN GERABAH

1.Kebutuhan masyarakat di luar Desa yang jarang akan terkait dengan produk peminatnya
2.Nilai Konfensional dan Manual
3. Nilai jualnya tidak begitu mahal
4.Kurangnya sumber daya manusia karena terkait dengan kreativitas.

CARA MEMAJUKAN GERABAH DESA BALONGMULYO

1. Sosialisasi
2. Setiap kali ada acara atau event besar itu selalu menonjolkan disitu supaya bisa menjadi oleh oleh.
3. Dijual online

           Setelah acara kegiatan sarasehan selesai, selanjutnya kami menunaikan ibadah sholat di mushola sekitar pantai. Selesai sholat, kami langsung ke pantai balongan untuk makan siang dan bersantai-santai menikmati indahnya pantai balongan. Dan tak lupa untuk foto bersama. 

(makan bersama)

(pantai Balongan)

(foto bersama di pantai Balongan)

           Sekian blog dari saya semoga bermanfaat. Dan tak lupa terima kepada Kepala sekolah dan bapak ibu guru pendamping yang sudah mendampingi kita untuk leaning tour ke Desa Balongan. 

Postingan populer dari blog ini

Terasi Rebon Dasun

Wawancara ke Polres Pamotan